Dibaptis dalam Balutan Warna Hitam-Putih

Saya seharusnya menuliskan artikel ini jauh-jauh hari dan diletakkan di halaman awal sebagai pengantar, karena tulisan ini semestinya menjadi sebuah pengantar bagi para pembaca untuk mengenal siapa saya dan mengapa saya memutuskan untuk membuat blog bernama Gubuk Juventus. Namun hal ini harus saya tunda, karena saya justru mengalami kesulitan dalam merangkai kata-katanya. Kesulitan yang saya rasakan ini adalah sesuatu yang aneh, karena hampir semua blog, buku, dan karya tulis mana pun yang ada di dunia ini pastilah didahului oleh bab “Pendahuluan” atau “Kata Pengantar”.

Saya mengenal Juventus untuk pertama kalinya saat saya duduk di bangku SMP. Tak perlu saya sebutkan tahunnya, karena sejujurnya saya sendiri lupa. Saya memang sudah menyukai sepakbola dan sering memainkannya, tetapi saat itu saya belum mengenal satu pun klub-klub sepakbola. Saya masih terkena jam malam ketat yang diterapkan oleh orangtua. Jam 9 malam wajib tidur. Alhasil, saya pun tak punya kesempatan untuk menonton satu pun pertandingan sepakbola.

Namun seiring perjalanan waktu, teman-teman SMP saya berhasil menarik minat besar. Selain bermain sepakbola di lapangan basket sekolah, mereka terus-menerus membicarakan pemain-pemain yang saat itu cukup terkenal. Nama-nama seperti Continue reading